Garis Besar Lamrim
Rangkuman 84.000 ajaran Buddha yang disusun secara sistematis & terstruktur.
Penjelasan Tahapan Jalan Menuju Pencerahan memiliki 4 bagian:
- Keagungan Sang Pengarang, untuk menunjukkan kemurnian sumber Ajaran.
- Bagaimana Atisha terlahir dalam keluarga yang terhormat.
- Bagaimana dalam kehidupan itu, Beliau memperoleh kualitas-kualitas baik.
- Setelah memperolehnya, bagaimana Beliau berkarya memajukan Ajaran:
- Bagaimana Beliau berkarya di India.
- Bagaimana Beliau berkarya di Tibet.
- Keagungan Ajaran, untuk membangkitkan rasa hormat terhadap instruksi.
- Keagungan yang membuatmu menyadari tiadanya pertentangan dalam keseluruhan Ajaran.
- Keagungan yang membuatmu mengenali semua perkataan Buddha sebagai instruksi latihan.
- Keagungan yang membuatmu memahami gagasan-gagasan pokok Sang Penakluk dengan mudah.
- Keagungan yang membuatmu terhindar secara alamiah dari kesalahan-kesalahan besar.
- Bagaimana mendengar dan menjelaskan Ajaran dengan kedua keagungan ini.
- Bagaimana mendengarkan Ajaran.
- Merenungkan manfaat-manfaat mendengarkan Ajaran.
- Membangkitkan rasa hormat terhadap Ajaran dan Guru.
- Bagaimana cara mendengar yang sebenarnya:
- Menyingkirkan kondisi-kondisi tidak menguntungkan yang serupa dengan tiga cacat wadah
- Memanfaatkan kondisi-kondisi yang menguntungkan: enam pengenalan.
- Bagaimana menjelaskan Ajaran.
- Merenungkan manfaat-manfaat menjelaskan Ajaran.
- Membangkitkan rasa hormat terhadap Guru dan Ajaran.
- Kondisi batin dan perilaku yang tepat dalam mengajar.
- Membedakan antara siapa yang tepat dan tidak tepat untuk diajar.
- Praktik penutup oleh Guru maupun murid.
Praktik penutup oleh Guru maupun murid adalah mendedikasikan kebajikan untuk mencapai pencerahan.
- Bagaimana mendengarkan Ajaran.
- Bagaimana menuntun murid dengan Ajaran yang sebenarnya.
- Bagaimana bertumpu pada Guru spiritual, akar dari Sang Jalan.
- Bagaimana bertindak selama sesi meditasi.
- Praktik pendahuluan.
Praktik pendahuluan terdiri dari 6 jenis praktik. - Meditasi yang sebenarnya.
- Manfaat-manfaat bertumpu pada Guru spiritual.
- Engkau semakin mendekati pencapaian Kebuddhaan.
- Engkau menyenangkan semua Penakluk.
- Engkau takkan dicelakai oleh roh-roh jahat dan teman-teman yang menyesatkan.
- Klesha dan perilaku salahmu akan berkurang secara alamiah.
- Semua dasar, jalan, dan realisasimu meningkat.
- Engkau takkan terpisahkan dari Guru spiritual dalam semua kehidupan mendatang.
- Engkau takkan terjatuh ke dalam kelahiran-kelahiran di alam rendah.
- Engkau mencapai semua tujuan sementara dan tertinggi tanpa bersusah payah.
- Kerugian-kerugian tidak bertumpu pada Guru spiritual atau tidak bertumpu dengan benar.
- Bila engkau merendahkan Guru spiritual, itu sama halnya dengan merendahkan semua Penakluk.
- Bila engkau marah terhadap Guru spiritual, maka setelah kebajikanmu dihancurkan, engkau akan terlahir di neraka selama berkalpa-kalpa sebanyak jumlah momen kemarahanmu.
- Walaupun mempraktikkan Tantra, engkau takkan mencapai realisasi tertinggi.
- Praktik Tantramu yang tekun hanya akan menghasilkan kelahiran kembali di neraka dan alam sejenisnya.
- Kualitas-kualitas baik yang belum dikembangkan takkan muncul, dan yang sudah berkembang merosot.
- Dalam kehidupan ini ,engkau akan tersiksa oleh hal-hal yang tidak diinginkan: penyakit dan sebagainya.
- Dalam kehidupan mendatang, engkau akan mengembara tanpa akhir dalam kelahiran di alam-alam rendah.
- Dalam semua kehidupan mendatang, engkau akan terpisahkan dari Guru spiritual.
- Bagaimana bertumpu dalam pikiran.
- Mengembangkan keyakinan, sang akar.
- Alasan mengapa Guru spiritual harus dianggap sebagai Buddha.
- Alasan mengapa mungkin untuk menganggapnya demikian.
- Bagaimana menganggapnya demikian:
- Wajradhara menyatakan bahwa Guru spiritual adalah Buddha;
- Guru spiritual merampungkan semua aktivitas Buddha;
- Saat ini pun para Buddha dan Bodhisatwa bekerja demi kepentingan semua makhluk;
- Persepsimu tak dapat diandalkan.
- Mengembangkan rasa hormat terhadap Guru spiritual sambil mengingat kebaikannya.
- Kebaikan Guru lebih besar daripada kebaikan Buddha.
- Kebaikan karena menjelaskan Ajaran.
- Kebaikan karena memberkahi arus batinmu.
- Kebaikan karena mendekatkanmu padanya melalui pemberian material.
- Mengembangkan keyakinan, sang akar.
- Bagaimana bertumpu dalam tindakan.
- Mempersembahkan harta bendamu.
- Melayani dan memberikan penghormatan.
- Mempraktikkan apa yang telah Beliau ajarkan.
Untuk masing-masing dan setiap topik meditasi berikutnya, kecuali bagaimana melakukan meditasi yang sebenarnya, tahap pendahuluan, tahap sebenarnya, dan tahap penutup, apa yang dilakukan di antara sesi-sesi dan seterusnya akan sama seperti yang telah dijelaskan di atas.
- Manfaat-manfaat bertumpu pada Guru spiritual.
- Praktik penutup.
- Praktik pendahuluan.
- Bagaimana bertindak selama sesi meditasi.
- Bagaimana melatih batinmu secara bertahap setelah bertumpu padanya.
- Dorongan untuk memanfaatkan tubuh manusia dengan kebebasannya.
- Bagaimana memanfaatkan tubuh manusia dengan kebebasannya.
- Melatih batin pada Tahapan Jalan yang dijalankan bersama makhluk berkapasitas kecil.
- Mengembangkan ketertarikan pada kehidupan mendatang.
- Memikirkan tentang jangka kehidupan yang pendek dan kematian yang pasti terjadi.
- Kerugian-kerugian tidak mengingat kematian.
- Engkau takkan mengingat ajaran.
- Walaupun engkau mengingat ajaran, engkau takkan mempraktikkannya.
- Walaupun engkau mempraktikannya, engkau takkan melakukannya dengan benar.
- Engkau takkan berpraktik dengan tekun.
- Engkau akan berperilaku buruk.
- Engkau akan mati dengan berbagai penyesalan ketika ajal menjelang.
- Manfaat-manfaat mengingat kematian.
- Engkau akan memperoleh tujuan besar.
- Engkau akan memperoleh kekuatan besar.
- Arti pentingnya di awal praktik.
- Arti pentingnya di pertengahan praktik.
- Arti pentingnya di akhir praktik.
- Engkau akan mati dengan riang dan gembira ketika ajal menjelang.
- Bagaimana mengingat kematian yang sebenarnya.
- Sembilan poin perenungan kematian.
- Merenungkan kepastian kematian.
- Raja Kematian pasti akan datang dan tak ada apa pun yang dapat menghalaunya.
- Jangka kehidupan tak dapat diperpanjang dan terus-menerus memendek.
- Mati tanpa sempat mempraktikkan Dharma selagi masih hidup.
- Merenungkan ketidakpastian waktu kematian.
- Jangka kehidupan di dunia ini secara umum dan di zaman kemerosotan secara khusus tidaklah pasti.
- Waktu kematian tidak pasti karena banyaknya penyebab kematian dan sedikitnya penyebab kehidupan.
- Waktu kematian tidak pasti juga karena tubuh yang sangat rapuh ini.
- Merenungkan bahwa apa pun kecuali Dharma takkan berguna saat kematian.
- Bahwa kekayaan akan sia-sia.
- Bahwa teman dan kerabat akan sia-sia.
- Bahwa tubuhmu sendiri pun akan sia-sia.
- Merenungkan kepastian kematian.
- Memeditasikan proses kematian.
- Sembilan poin perenungan kematian.
- Kerugian-kerugian tidak mengingat kematian.
- Merenungkan kondisi kehidupan mendatang: kebahagiaan dan penderitaan dari kedua alam keberadaan.
- Merenungkan penderitaan makhluk neraka.
- Merenungkan penderitaan di neraka-neraka besar.
- Merenungkan penderitaan di neraka-neraka tetangga.
- Merenungkan penderitaan di neraka-neraka dingin.
- Merenungkan penderitaan di neraka-neraka berkala.
- Merenungkan penderitaan hantu kelaparan.
- Penderitaan karena lapar dan haus.
- Penderitaan karena letih dan takut.
- Penderitaan karena panas dan dingin.
- Merenungkan penderitaan binatang.
- Penderitaan karena saling memangsa satu sama lain.
- Penderitaan karena bodoh dan tidak tahu.
- Penderitaan karena panas dan dingin.
- Penderitaan karena lapar dan haus.
- Penderitaan karena ditindas dan dipekerjakan.
- Merenungkan penderitaan makhluk neraka.
- Memikirkan tentang jangka kehidupan yang pendek dan kematian yang pasti terjadi.
- Bertumpu pada metode untuk mencapai kebahagiaan dalam kehidupan mendatang.
- Berlatih mengambil perlindungan, gerbang sempurna memasuki Ajaran.
- Sebab-sebab yang menjadi landasan berlindung.
- Objek-objek perlindungan.
- Mengenali objek-objek perlindungan.
- Alasan mengapa mereka patut menjadi objek perlindungan.
- Tolak ukur berlindung.
- Berlindung dengan menyadari kualitas baik dari objek-objek perlindungan.
- Berlindung dengan menyadari ciri khas dari objek-objek perlindungan.
- Berlindung dengan menyatakan keyakinan.
- Berlindung dengan menolak objek-objek perlindungan lain.
- Manfaat-manfaat berlindung.
- Engkau menjadi Buddhis.
- Landasan bagi penghalang-penghalang karma yang telah dihimpun sebelumnya.
- Memurnikan penghalang-penghalang karma yang telah dihimpun sebelumnya.
- Memastikan kebajikan besar dihimpun dengan mudah.
- Manusia dan bukan-manusia tak dapat mencelakaimu.
- Engkau takkan terjatuh ke dalam kelahiran di alam-alam rendah.
- Engkau mencapai semua tujuan yang diinginkan.
- Engka dengan cepat mencapai Kebuddhaan.
- Sila-sila yang berkaitan dengan berlindung.
- Sila-sila khusus.
- Sila-sila yang berkaitan dengan apa yang harus dihindari.
- Sila-sila yang berkaitan dengan apa yang harus dipraktikkan.
- Sila-sila umum.
- Berlindung berulang kali sambil mengingat kualitas-kualitas Triratna.
- Mempersembahkan pada Triratna bagian pertama dari apapun yang engkau makan dan minum sambil mengingat kebaikan mereka.
- Mendorong orang lain untuk berlindung.
- Berlindung tiga kali di waktu pagi maupun malam sambil mengingat manfaat-manfaatnya.
- Melakukan aktivitas apapun dengan keyakinan penuh terhadap Triratna.
- Tidak pernah meninggalkan Triratna, baik ketika bercanda atau ketika nyawa taruhannya.
- Sila-sila khusus.
- Mengembangkan keyakinan terhadap karma dan akibatnya, sumber segala kebaikan dan kebahagiaan.
- Merenungkan karma dan akibatnya secara umum.
- Perenungan sebenarnya atas karma dan akibatnya secara umum.
- Kepastian karma.
- Pertumbuhan karma yang sangat pesat.
- Karma yang belum dilakukan takkan dialami.
- Karma yang telah dilakukan takkan hilang begitu saja.
- Merenungkan berbagai jenis karma secara terpisah.
- Merenungkan karma hitam dan akibatnya.
- Jalan karma hitam yang sebenarnya.
- Perbedaan mereka dalam hal bobot.
- Menjelaskan akibatnya
- Merenungkan karma putih dan akibatnya.
- Jalan karma putih yang sebenarnya.
- Akibatnya.
- Menjelaskan karma yang sangat kuat secara singkat.
- Merenungkan karma hitam dan akibatnya.
- Perenungan sebenarnya atas karma dan akibatnya secara umum.
- Merenungkan karma dan akibatnya secara khusus.
- Manfaat-manfaat dari akibat yang matang sepenuhnya.
- Fungsi-fungsi mereka.
- Menghasilkan sebab-sebab mereka.
- Bagaimana menghindari ketidakbajikan dan mempraktikkan kebajikan setelah merenungkannya.
- Merenungkan karma dan akibatnya secara umum.
- Berlatih mengambil perlindungan, gerbang sempurna memasuki Ajaran.
- Mengembangkan ketertarikan pada kehidupan mendatang.
- Melatih batin pada Tahapan Jalan yang dijalankan bersama makhluk berkapasitas menengah.
- Mengembangkan aspirasi untuk mencapai pembebasan.
- Merenungkan penderitaan-penderitaan umum samsara.
- Ketidakpastian.
- Ketidakpuasan.
- Keharusan meninggalkan tubuh ini berulang kali.
- Keharusan terlahir kembali berulang kali.
- Status yang selalu berubah.
- Tiadanya teman sejati.
- Merenungkan penderitaan-penderitaan khusus samsara.
- Merenungkan penderitaan-penderitaan alam rendah.
- Merenungkan penderitaan-penderitaan alam tinggi.
- Merenungkan penderitaan manusia.
- Merenungkan penderitaan kelahiran.
- Merenungkan penderitaan usia tua.
- Merenungkan penderitaan sakit.
- Merenungkan penderitaan kematian.
- Merenungkan penderitaan terpisah dari orang yang dicintai.
- Merenungkan penderitaan bertemu dengan orang yang dibenci.
- Merenungkan penderitaan tidak mencapai apa yang diinginkan meskipun sudah berupaya.
- Merenungkan penderitaan asura.
- Merenungkan penderitaan dewa.
- Merenungkan penderitaan manusia.
- Merenungkan penderitaan-penderitaan umum samsara.
- Menetapkan hakikat dari jalan menuju pembebasan.
- Merenungkan asal-mula penderitaan, proses yang melemparkanmu ke dalam samsara.
- Bagaimana kemunculan klesha.
- Mengenali klesha.
- Urutan kemunculan klesha.
- Sebab-sebab klesha.
- Kerugian-kerugian klesha.
- Bagaimana engkau menghimpun karma melalui klesha.
- Bagaimana engkau mati dan terlahir kembali.
- Proses kematian.
- Bagaimana engkau mencapai alam bardo setelah kematian.
- Bagaimana makhluk bardo dikandung dalam kehidupan yang baru.
- Bagaimana kemunculan klesha.
- Menetapkan hakikat dari jalan menuju pembebasan yang sebenarnya.
- Bentuk kehidupan yang tepat untuk mengatasi samsara.
- Jalan yang tepat untuk mengatasi samsara.
- Merenungkan asal-mula penderitaan, proses yang melemparkanmu ke dalam samsara.
- Mengembangkan aspirasi untuk mencapai pembebasan.
- Melatih batin pada Tahapan Jalan yang dijalankan makhluk berkapasitas agung.
- Menunjukkan manfaat-manfaat bodhicitta, satu-satunya gerbang memasuki Mahayana dan seterusnya.
- Menunjukkan bahwa bodhicitta adalah satu-satunya gerbang memasuki Mahayana.
- Meraih gelar ‘Putra Penakluk’.
- Melampaui Shrawaka dan Pratyekabuddha.
- Menjadi objek persembahan yang sempurna.
- Merampungkan pengumpulan-pengumpulan dengan mudah.
- Memurnikan kesalahan-kesalahan dan penghalang-penghalang dengan cepat.
- Memenuhi semua tujuan.
- Tidak akan dicelakai oleh roh-roh jahat dan penghalang-penghalang.
- Merampungkan dasar-dasar dan jalan-jalan dengan cepat.
- Menjadi objek pencapaian kebahagiaan semua makhluk.
- Bagaimana mengembangkan bodhicitta.
- Latihan batin yang sebenarnya.
- Bagaimana melatih batin menurut tujuh poin instruksi, sebab dan akibat.
- Memeditasikan ketenangan batin.
- Mengenali semua makhluk sebagai ibumu.
- Mengingat kebaikan mereka.
- Berniat membalas kebaikan mereka.
- Cinta kasih.
- Welas asih.
- Niat unggul.
- Memeditasikan bodhicitta yang sebenarnya.
- Bagaimana melatih batin untuk menyetarakan dan menukar diri dengan makhluk lain.
- Menyetarakan diri dengan makhluk lain.
- Merenungkan kerugian-kerugian mementingkan diri sendiri dari berbagai sudut pandang.
- Merenungkan manfaat-manfaat mementingkan makhluk lain dari berbagai sudut pandang.
- Pikiran yang sebenarnya untuk menukar diri dengan makhluk lain.
- Bagaimana memeditasikan memberi dan menerima atas dasar ini.
- Bagaimana melatih batin menurut tujuh poin instruksi, sebab dan akibat.
- Bagaimana mempertahankan bodhicitta melalui ritual.
- Bagaimana mengambil ikrar untuk pertama kalinya.
- Bagaimana menjaga ikrar agar tidak merosot setelah mengambilnya.
- Latihan batin yang sebenarnya.
- Bagaimana melatih praktik Bodhisatwa setelah mengembangkan bodhicitta.
- Bagaimana melatih enam paramita untuk mematangkan batinmu.
- Bagaimana melatih praktik Bodhisatwa secara umum.
- Kemurahan hati (dana).
- Disiplin etis (sila).
- Kesabaran (ksanti).
- Upaya bersemangat (wirya).
- Konsentrasi (samadhi).
- Kebijaksanaan (prajna).
- Bagaimana melatih kedua paramita terakhir secara khusus.
- Bagaimana melatih ketenangan batin (shamatha), esensi konsentrasi.
- Bertumpu pada syarat-syarat untuk melatih shamatha.
- Bagaimana melatih shamatha yang sebenarnya.
- Bagaimana mencapai sembilan kondisi mental atas dasar ini.
- Bagaimana mereka dicapai melalui enam kekuatan.
- Bagaimana menerapkan empat perhatian sehubungan dengan ini.
- Bagaimana shamatha benar-benar muncul dengan semua ini.
- Bagaimana melatih pandangan mendalam yang khusus (wipashyana), esensi kebijaksanaan.
- Menetapkan ketanpaakuan diri.
- Bagaimana memeditasikan konsentrasi laksana-ruang.
- Memastikan objek yang akan disangkal.
- Memastikan cakupan kemungkinan.
- Tiadanya keseragaman yang inheren.
- Tiadanya keberagaman yang inheren.
- Bagaimana melihat fenomena sebagai ilusi.
- Bagaimana memeditasikan konsentrasi laksana-ruang.
- Menetapkan ketanpaakuan fenomena.
- Menetapkan tiadanya hakikat sejati dari fenomena komposit.
- Menetapkan tiadanya hakikat sejati dari bentuk.
- Menetapkan tiadanya hakikat sejati dari kesadaran.
- Menetapkan tiadanya hakikat sejati dari faktor-faktor komposisional tak berasosiasi.
- Menetapkan tiadanya hakikat sejati dari fenomena bukan-komposit.
- Menetapkan tiadanya hakikat sejati dari fenomena komposit.
- Bagaimana melatih pandangan mendalam yang khusus atas dasar ini.
- Menetapkan ketanpaakuan diri.
- Bagaimana melatih ketenangan batin (shamatha), esensi konsentrasi.
- Bagaimana melatih Wajrayana.
- Bagaimana melatih praktik Bodhisatwa secara umum.
- Bagaimana melatih empat metode mengumpulkan murid untuk mematangkan batin makhluk lain.
- Bagaimana melatih enam paramita untuk mematangkan batinmu.
- Menunjukkan manfaat-manfaat bodhicitta, satu-satunya gerbang memasuki Mahayana dan seterusnya.
- Melatih batin pada Tahapan Jalan yang dijalankan bersama makhluk berkapasitas kecil.
- Bagaimana bertumpu pada Guru spiritual, akar dari Sang Jalan.