Tahapan Jalan

Keagungan Ajaran


4 Keagungan Lamrim

Keempat kualitas agung yang dimiliki Lamrim adalah:

1. Keagungan memungkinkan kita memahami bahwa tidak terdapat kontradiksi (pertentangan) dalam keseluruhan ajaran Buddha

Sang Buddha memberikan beragam ajaran. Beliau mengajarkan Mahayana, dan juga mengajarkan Hinayana atau Jalan yang menuntun pada pembebasan pribadi. Dalam Mahayana sendiri Beliau mengajarkan Paramitayana dan Vajrayana, dan sebagainya. Jadi bagaimana dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pertentangan dalam semua ajaran Buddha? Sebenarnya yang dimaksud dengan tidak terdapat pertentangan adalah tidak terdapat pertentangan dalam metode untuk membimbing setiap makhluk mencapai Kebuddhaan. Semua ajaran Buddha diperlukan oleh setiap orang yang ingin mencapai pencerahan.

Sebagai contoh, dalam ajaran Buddha, pada satu bagian Beliau mendorong setiap makhluk untuk mencapai pembebasan pribadi dari samsāra. Sementara itu pada bagian lain Beliau juga mengajarkan metode untuk mencapai Kebuddhaan demi kepentingan semua makhluk, bukan pembebasan pribadi saja. Sepintas kedua instruksi ini kelihatannya saling bertentangan, yang satu mengajarkan pencapaian tujuan sendiri, sementara yang lain mendorong pencapaian tujuan untuk kepentingan banyak makhluk.

Akan tetapi jika dicermati lagi sebenarnya kedua hal ini adalah hal yang selaras dan tidak mengandung pertentangan. Sebelum seseorang mencapai Kebuddhaan demi kepentingan semua makhluk, orang tersebut harus terlebih dahulu membebaskan dirinya dari samsāra, mencapai pencerahan pribadi terlebih dahulu. Jadi dengan kata lain, praktik utama orang ini adalah bertujuan untuk membebaskan semua makhluk, dengan tetap akan menggunakan metode pembebasan pribadi sebagai latihan tambahan. Metode pembebasan pribadi ini juga bisa digunakan untuk membantu para makhluk yang beraspirasi mencapai pembebasan pribadi.

Kesimpulan yang bisa ditarik terkait dengan hal ini adalah tidak terdapat satu pun ajaran Buddha yang tidak bertujuan untuk membantu semua makhluk mengatasi penderitaannya, semua ajaran Buddha bertujuan untuk membebaskan semua makhluk dari penderitaan yang mereka alami, dan untuk menuntun mereka memperoleh kebahagiaan. Seseorang yang telah melatih Lamrim akan bisa memahami hal ini dengan sempurna. Oleh karena itu, dia tidak akan menganggap satu ajaran lebih berharga dibandingkan dengan yang lain, dan tidak seharusnya mencela ajaran tertentu dan memilih ajaran yang lain.

 

2. Keagungan melihat semua perkataan Buddha sebagai instruksi (untuk dipraktikkan)

Ajaran Lamrim merupakan instruksi yang dapat membantu semua makhluk untuk memperoleh kebahagiaan dan mengatasi penderitaan. Selain itu Lamrim juga akan membantu kita untuk memahami bagaimana masing-masing dan setiap ajaran Buddha merupakan cara untuk mencapai pencerahan.

 

3. Keagungan memahami dengan mudah maksud utama dari ajaran Buddha

Selanjutnya kualitas ketiga dari ajaran Lamrim adalah ajaran ini memungkinkan kita untuk mencerap dengan mudah esensi dari ajaran Buddha. Ajaran Buddha terdiri dari tiga prinsip Jalan, yaitu penolakan samsāra, bodhicitta, dan pandangan kesunyataan. Dengan mengandalkan instruksi atau pelajaran yang tercantum di dalam Lamrim, akan menjadi mudah bagi kita untuk memperoleh kualitas-kualitas spiritual. Hal ini tidaklah berarti kita tidak bisa memperoleh kualitas spiritual dengan mempraktikkan ajaran lainnya, seperti Prajñā Pāramitāsūtra (Sūtra Kebijaksanaan). Kita tetap bisa mencapai kualitas spiritual berupa penolakan samsāra, bodhicitta, dan pandangan kesunyataan melalui latihan dalam Prajñā Pāramitāsūtra, akan tetapi memerlukan upaya yang besar dan proses pembelajaran yang lama, sehingga akan memakan waktu yang lebih lama. Sebaliknya, melalui latihan Lamrim, seseorang bisa memperoleh hasil yang sama dengan upaya yang jauh lebih mudah, karena tahapan pembelajaran dalam Lamrim telah disusun dengan sangat sistematis.

 

4. Keagungan terhindarkan dari kesalahan-kesalahan berat

Kualitas agung keempat dari Lamrim adalah bahwa dengan mempraktikkan instruksi ini, dengan sendirinya kita akan terhindar dari kesalahan-kesalahan besar. Jika kita tidak hanya mendengarkan Lamrim, tetapi juga menerapkannya dalam latihan, kita akan bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan besar. Dalam konteks ini, kesalahan yang paling utama adalah terkait dengan menolak Dharma.

Apa maksudnya menolak Dharma? Maksudnya adalah merasa bangga terhadap praktik yang kita jalankan dan meremehkan orang-orang yang menjalankan latihan yang lain. Sebagai contoh, dengan mengatakan “aku adalah pengikut ajaran Vajrayana dan mereka yang mengikuti ajaran lain dari Buddha adalah lebih rendah”, atau dengan mengatakan “aku adalah pengikut Mahayana dan memandang rendah pengikut Hinayana”, atau dengan mengatakan “aku adalah penganut Buddhisme sehingga aku lebih baik dari siapapun yang menjalankan ajaran lain”. Semua hal ini sungguh sangat buruk. Namun, kesalahan-kesalahan ini, secara alami dan dengan sendirinya akan terhindarkan ketika kita melatih Lamrim.

 

Transkrip Pembabaran Dharma oleh Guru Dagpo Rinpoche di  Bandung, Indonesia pada 2001
Transkrip selengkapnya terdapat dalam buku “Lamrim: Buddhisme yang Lengkap & Sistematis”