Berita

Mengenali Jalan Karma dan Akibatnya

Diliput oleh Kevin

Pengajaran Dharma oleh Guru Dagpo Rinpoche, 14-15 Mei 2022
Pada pertengahan bulan Mei ini, Guru Dagpo Rinpoche memberikan pengajaran Dharma lanjutan secara daring berdasarkan Lamrim Jalan Cepat (Nyurlam) karya Yang Maha Suci Panchen Lama Losang Yeshe. Bulan lalu, Guru Dagpo Rinpoche mengajarkan perenungan alam rendah. Kali ini, Beliau memberikan penjelasan tentang jalan karma dan akibatnya.

Sabtu, 14 Mei 2022

Guru Dagpo Rinpoche membuka pengajaran dengan mengutip bait dari Je Rinpoche dalam Baris-Baris Pengalaman:

“Tidak ada jaminan bahwa setelah meninggal, engkau tidak akan terlahir di alam rendah. Namun, Sang Triratna pasti bisa melindungimu dari kemungkinan menakutkan itu. Oleh sebab itu, Tisarana-lah sepenuhnya dan jangan biarkan sila-sila Tisarana merosot. Ini bergantung pada perenungan menyeluruh akan karma hitam dan putih serta akibat-akibatnya serta dengan tepat menolak yang satu dan menghimpun yang lainnya. Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara seperti ini. Engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!” 

Bait tersebut mengajak kita untuk merenungkan kondisi diri kita sendiri saat ini. Setelah itu, kita juga harus mengambil perlindungan sepenuhnya pada Triratna dengan menjaga sila-sila berlindung serta menjalani hidup kita sesuai dengan jalan karma dan akibat-akibatnya. 

Sebelum memasuki topik, Guru Dagpo Rinpoche mengajak kita untuk membangkitkan motivasi terlebih dahulu dengan mengingat semua kondisi yang telah mendukung kita untuk mengikuti sesi kali ini. Tak lupa juga kita harus mengingat tujuan agung kita, yakni pencapaian Kebuddhaan yang lengkap dan sempurna demi kebahagiaan semua makhluk. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita harus mampu menciptakan sebab-sebab yang tepat dengan merenungkan dan memeditasikan ajaran Buddha yang murni.

Kita memahami bahwa ajaran Buddha terdiri dari topik-topik yang tak terhingga banyaknya. Melalui instruksi bernama Tahapan Jalan Menuju Pencerahan yang ditulis oleh Guru Atisha, semua praktisi akan relatif lebih mudah mempraktikkan ajaran Buddha sesuai dengan tingkatannya masing-masing, baik level awal, menengah, maupun mahir. Inilah letak keistimewaan dari instruksi tersebut sehingga semua jenis praktisi pasti akan mendapatkan manfaatnya.

Terkait topik yang akan dibahas, ada empat karakteristik karma, yakni:

  1. Karma itu pasti
  2. Karma berkembang dengan pesat
  3. Kita tidak akan mengalami akibat dari karma yang tidak dilakukan
  4. Tanpa penetralan (purifikasi), karma yang telah kita buat tidak akan musnah

Guru Dagpo Rinpoche juga membahas mengenai jalan karma. Agar sebuah tindakan bisa disebut sebagai jalan karma yang lengkap, tindakan tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu basis, pemikiran di balik tindakan, tindakan itu sendiri, dan perampungan. Apabila suatu tindakan dikategorikan sebagai jalan karma yang lengkap, ia akan menghasilkan tiga jenis akibat yang lengkap pula, yaitu akibat yang matang sepenuhnya, akibat yang serupa dengan penyebabnya, dan akibat yang menentukan kondisi lingkungan.

Selanjutnya, penjelasan tentang syarat-syarat agar masing-masing dari sepuluh jalan karma hitam dikategorikan sebagai jalan karma yang lengkap diulas pula secara lengkap. Penjelasan mengenai hal ini dapat dilihat di sini.

Minggu, 15 Mei 2022

Guru Dagpo Rinpoche membuka pengajaran dengan memberikan perenungan bahwa sisa usia kita tidaklah pasti. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan sesi ini dengan baik. Kita harus membangkitkan tekad untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang ada dengan cara mengendalikan batin kita sendiri. Jika gagal, batin kita akan selalu berada di bawah pengaruh karma sehingga kita akan terus berputar-putar di dalam samsara ini. Selama kita masih berada di bawah kendali samsara, tidak ada manfaat yang bisa diterima oleh diri sendiri maupun makhluk lain. Selain itu, kondisi ini juga tidak bisa berhenti dengan sendirinya selama kita tidak mengambil tindakan apa-apa untuk menghentikannya. Metode untuk menghentikan kondisi ini adalah melalui pembelajaran dan perenungan Tahapan Jalan Menuju Pencerahan (Lamrim).

Selanjutnya, Guru Dagpo Rinpoche membahas jalan karma hitam yang bersifat mental sebagai lanjutan dari pemaparan hari sebelumnya dan tentang sepuluh tindakan bajik atau jalan karma putih. Untuk hal ini, semua penjelasannya sama dengan sepuluh jalan karma hitam, yaitu memiliki basis, kondisi batin, tindakan, dan penyelesaiannya. Lalu, sepuluh tindakan karma putih ini diperkuat oleh empat faktor, yaitu bergantung kepada siapa tindakan itu memberikan manfaat atau membahayakan, niat (welas asih atau penolakan yang kuat), objek, dan sumpah yang diambil. 

Lebih lanjut, Guru Dagpo Rinpoche juga menjelaskan mengenai delapan kualitas baik yang merupakan akibat matangnya karma dari menghindari jalan karma hitam beserta fungsinya serta sebab-sebab dari delapan kualitas baik tersebut. Guru Dagpo Rinpoche berpesan bahwa kita harus bertekad untuk bisa menciptakan sebab-sebab ini dengan batin dan tindakan yang murni. Tak lupa, kita juga harus mendedikasikannya untuk mencapai Kebuddhaan yang lengkap dan sempurna. Jika kita belum mampu menciptakan semua sebab tersebut, setidaknya kita harus memikirkannya setiap hari.

Walaupun kita sedang berjuang untuk menanggalkan tindakan tak bajik dan mempraktikkan tindakan bajik, kita memiliki kekuatan penawar yang lemah sementara klesha kita amatlah kuat. Maka dari itu, kita harus berjuang untuk mempraktikkan praktik pengakuan dan pengendalian diri berdasarkan pada empat kekuatan, yakni kekuatan fondasi, kekuatan penghapusan, kekuatan menerapkan penawar, dan kekuatan berpaling dari kesalahan. 

Cara melakukan praktik pengakuan adalah dengan membersihkan ruangan; menyusun objek tubuh, ucapan, dan batin Buddha (altar); visualisasi Triratna yang benar-benar hadir; menyesali tindakan buruk kita;  bertekad untuk tidak mengulanginya lagi; dan merampungkan praktik penutup. Di antara sesi meditasi, kita harus membaca kitab-kitab Dharma berikut ulasannya.

Keinginan utama mereka yang memiliki sikap yang memurnikan batinnya pada Tahapan Jalan yang dijalankan bersama makhluk berkapasitas awal adalah memprioritaskan kehidupan mendatang. Bahkan, bila kita sedang berjuang untuk memurnikan batin kita, kematian bisa menghampiri kita kapan saja. Jika kita tidak memiliki rasa takut sedikit pun akan penderitaan untuk terlahir di alam rendah untuk waktu yang sangat lama setelah kematian tersebut, berarti kita hanya akan menciptakan sedikit jejak karma untuk kehidupan mendatang.

Pengajaran Dharma kemudian ditutup dengan doa dedikasi agar ajaran Buddha bertahan lama dan tersebar luas. Semoga semua guru spiritual berumur panjang dan aktivitasnya tersebar luas, lokasi tempat bertahannya Dharma bisa bertahan lama, dan kebijaksanaan serta pengetahuan berkembang terus-menerus. Dedikasi juga ditujukan agar dunia bebas dari perang dan pandemi serta selalu dipenuhi dengan cinta kasih antara sesama makhluk. 

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *