Sebab Berlindung


Yang pertama dari kelima poin di dalam topik berlindung yaitu penyebab yang menjadi dasar untuk Trisarana. Kesimpulannya adalah kita harus melihat ke dalam situasi kita di samsara sampai dengan sekarang. Kita telah melalui siklus kelahiran dan kematian dan kita telah mengalami banyak hal, terutama penderitaan samsara secara umum dan penderitaan alam rendah secara khusus, yang telah berlangsung untuk kurun waktu yang sangat lama. Kita harus berpikir bahwa jika tidak melakukan sesuatu untuk mengubah situasi kita, jika tidak menempatkan diri sendiri di posisi yang aman, di mana kita akan terhindar dari proses seperti ini, maka kita akan terus-menerus mengalami apa yang telah dialami di masa lampau, harus mengalami rasa sakit, penderitaan, kemalangan, dan lain sebagainya.

Dengan penyebab yang dimiliki sekarang, kita punya kesempatan untuk menempatkan diri dalam posisi yang aman, di mana kita bisa melepaskan diri dari keadaan yang sulit ini. Kita membutuhkan bantuan, bimbingan. Kita perlu mencari perlindungan dari kemungkinan terjatuh ke dalam samsara. Ini yang perlu kita lakukan ketika berlindung.

Sesungguhnya sebab berlindung adalah ganda. Pertama, kita harus merasa ketakutan atau penolakan atas situasi di dalam samsara sekarang. Takut akan terus mengalami penderitaan samsara secara umum dan penderitaan alam rendah secara khusus. Ini merupakan sebab utama. Sebab lainnya adalah keyakinan pada kemampuan Triratna untuk melindungi kita dari penderitaan ini. Ada sebuah pepatah di Tibet yang mengatakan bahwa ketika merasa takut Anda akan mencari perlindungan dan ketika miskin Anda akan mencari teman.

Ini seperti ketika berjalan di dataran luas, jika ada badai dan akan segera terkena basahnya hujan, pastinya Anda akan mencari tempat berlindung, misalnya di gubuk atau gua. Anda akan mencari tempat untuk menghindari badai tersebut. Ketakutan akan hujan maupun petir, dan sebagainya, merupakan penyebab untuk mencari perlindungan. Penyebab lainnya adalah Anda mengetahui bahwa gubuk tersebut memiliki atap atau gua itu tertutup, sehingga bisa terlindungi dari hujan dan petir. Jadi, keyakinan Anda akan kemampuan tempat bernaung tersebut untuk melindungilah yang menyebabkan Anda mencari perlindungan padanya. Ini sama seperti penyebab kedua dalam berlindung, yakni keyakinan akan kemampuan Objek Trisarana untuk melindungi Anda dari sumber ketakutan itu.

Ketakutan akan hujan adalah sebuah contoh untuk ketakutan mengalami penderitaan samsara secara umum dan penderitaan alam rendah secara khusus. Kemampuan tempat bernaung untuk melindungi dari hujan dan petir adalah contoh untuk keyakinan akan kemampuan Triratna untuk melindungi kita dari penderitaan samsara. Jadi, kemampuan untuk membangkitkan berlindung dalam batin sangat tergantung pada apakah kita mampu membangkitkan penyebab untuk berlindung dalam diri kita. Jika tidak, praktik berlindung kita tidak lain hanya kata-kata kosong belaka.

Je Tsongkhapa dalam penjelasannya di dalam Risalah Agung Tahapan Jalan Menuju Pencerahan atau Lamrim Agung menyatakan bahwa bila motivasi terkait sebab-sebab perlindungan hanya sebatas kata-kata kosong belaka, maka praktik Trisarana juga akan sebatas kata-kata kosong belaka. Bila Anda hanya dapat membangkitkan sebab- sebab penderitaan samsara secara dangkal, maka praktik Trisarana juga dangkal. Jadi, ini merupakan dua sebab dasar dalam berlindung.

Berdasarkan praktik Mahayana, terdapat sebab berlindung yang ketiga, yaitu kita merasakan welas asih kepada semua makhluk selayaknya diri sendiri. Caranya adalah merefleksikan penderitaan samsara secara umum dan penderitaan alam rendah secara khusus, yang berkaitan dengan diri sendiri. Secara alamiah Anda akan merasa takut akan penderitaan samsara dan memiliki keinginan yang sangat kuat untuk tidak pernah mengalami penderitaan itu. Kemudian Anda berbalik dan memahami bahwa makhluk lain juga sedang menghadapi penderitaan yang sama saat ini. Anda merasa tidak tahan untuk terus- menerus mengalami penderitaan itu, dan juga tidak tahan melihat makhluk lain menghadapi penderitaan yang sama. Anda menerapkan pengalaman diri sendiri kepada makhluk lain dan merasa harus melakukan sesuatu. Keinginan Anda sangat kuat, agar makhluk lain tidak harus menjalani penderitaan di samsara. Ini yang disebut dengan welas asih.

Untuk welas asih, ada dua penyebab seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Ketika menerapkan kesadaran pribadi atas penderitaan yang Anda miliki kepada orang lain, dan ketika Anda merasa tidak tahan dengan penderitaan diri sendiri dan makhluk hidup lainnya. Sebab kedua yang kita bicarakan sebelumnya adalah kesadaran bahwa Anda telah berada di samsara sejak waktu yang tak bermula, yang mana di setiap waktu tersebut Anda memiliki ibu dan ayah. Makhluk hidup lainnya yang menjadi ibu dan ayah Anda pada saat itu menunjukkan kebaikannya kepada Anda. Berdasarkan perasaan bahwa semua makhluk pernah sangat dekat dan menunjukkan kebaikannya kepada Anda di masa lampau, ini memunculkan perasaan dan keinginan yang semakin kuat untuk membantu makhluk lain keluar dari penderitaan. Jadi, ada dua alasan mendasar dalam mengambil Trisarana, siapa pun Anda. Sebagai tambahan ketiga, yaitu welas asih, bila Anda berlindung secara Mahayana.

 

Transkrip Pembabaran Dharma oleh Guru Dagpo Rinpoche di Kadam Choeling, Bali, Indonesia, pada 29-30 Februari 2005
Transkrip selengkapnya terdapat dalam buku “Sumati Mañjuśrī Maitreya Samudra Śāstra Samgraha”

 

Berlindung, Pintu Gerbang Memasuki Ajaran