Berita

Bodhisattva-maṇi-āvalī: Untaian Permata yang Berharga untuk Mengembangkan Diri Kita

Pengajaran Dharma oleh Guru Dagpo Rinpoche, 18-19 Desember 2021 

Dalam rangka merayakan 20 tahun berdiri dan berkaryanya Kadam Choeling Indonesia (KCI) sebagai salah satu pusat pembelajaran Dharma di Nusantara, Y.M. Biksu Bhadra Ruci secara khusus memohon pengajaran Dharma dari Guru Dagpo Rinpoche. Pada kesempatan yang amat berharga ini, peserta dari seluruh Indonesia mengikuti sesi pengajaran berisi penjelasan mengenai kitab Untaian Permata Bodhisatwa (Bodhisattva-maṇi-āvalī) karya Guru Atisha. 

Hari Pertama

Sesi pengajaran hari pertama dibuka dengan Puja Untaian Permata bagi yang Beruntung (Jorchoy) dan dilanjutkan dengan sesi pengajaran dari Guru Dagpo Rinpoche pada malam hari. 

Guru Dagpo Rinpoche membuka sesi dengan menyampaikan pesan dan kesan Beliau akan permohonan pengajaran pada topik ini. Teks ini adalah teks yang pertama kali diberikan dan diajarkan oleh Beliau kepada siswa-siswi pertama Kadam Choeling Bandung 20 tahun lalu. Mengilas balik perjalanan KCI selama 20 tahun terakhir hingga kini, telah banyak orang yang mendapatkan manfaat dari Dharma melalui aktivitas KCI. Melihat semakin banyaknya orang yang tertarik mempelajari Buddhadharma, Guru Dagpo Rinpoche kembali mengingatkan kita pentingnya untuk memahami dengan baik Dharma yang kita peroleh dan memeditasikannya sebaik mungkin. Dari berbagai teks Dharma, teks kitab Untaian Permata Bodhisatwa adalah salah satu dari sekian banyak teks yang amat bermanfaat dalam membantu kemajuan batin kita.

Setelah memberikan kata sambutan, Guru Dagpo Rinpoche kembali mengajak para peserta untuk membangkitkan motivasi bajik dengan mengingat kelahiran sebagai manusia yang berharga dan menerapkan cara mendengar Dharma dengan baik. Setelahnya, acara dilanjutkan dengan pemberian transmisi teks Untaian Permata Bodhisatwa. 

Teks ini pertama kali ini diajarkan dalam bahasa Sanskerta. Isinya adalah sila atau praktik Bodhisatwa yang diajarkan setahap demi setahap. Karena itulah teks ini disebut sebagai “untaian permata”. Guru Dagpo Rinpoche menjelaskan bahwa untaian permata ini terdiri dari 7 butir permata. Masing-masing permata amat berharga karena memiliki kekuatan untuk mengatasi kesulitan yang kita alami. Jika kita bisa melaksanakan keseluruhan untaian ini, tahap demi tahap, Kebuddhaan yang lengkap sempurna pasti akan kita peroleh. 

Guru Dagpo Rinpoche melanjutkan pengajaran dengan mengupas bait demi bait kitab Bodhisattva-maṇi-āvalī. Beberapa poin penting terkait dengan pembahasan ini salah satunya yakni mengenai membangkitkan keyakinan terhadap Buddhadharma dan terus berupaya untuk memeriksa batin sendiri, bukan batin orang lain. 

Sesi pengajaran Dharma bersama Guru Dagpo Rinpoche dihadiri oleh Y.M. Biksu Bhadra Ruci, anggota Sangha dari Indonesia Gaden Syeydrub Nampar Gyelwei Ling, dan Kadam Tcheuling Bordeaux

Sesuai dengan isi kitab, Guru Dagpo Rinpoche berpesan bahwa kita harus senantiasa berusaha untuk memeriksa batin kita tiga kali setiap pagi dan setiap malam. Meskipun disebutkan jumlah dan waktu tertentu, nasihat ini seharusnya dimaknai sebagai instruksi untuk memeriksa batin setiap saat. 

Nasihat penting lainnya sehubungan dengan teks yang disampaikan Guru Dagpo Rinpoche berkaitan dengan pentingnya bagi kita untuk mau terbuka dalam mengakui kesalahan yang kita perbuat. Di samping itu, kita juga perlu berlatih membangkitkan rasa syukur dan berupaya untuk membalas kebaikan yang kita terima dari semua makhluk. Meskipun saat ini seseorang mungkin berperilaku buruk kepada kita, kita tidak hidup di kehidupan ini saja. Kita bisa menerapkan pemikiran bahwa setiap makhluk pernah menjadi ibu kita yang pastinya memperlakukan kita dengan sangat baik. Oleh karena itu, inilah saatnya bagi kita untuk membalasnya. Lebih lanjut, sikap ini dapat kita kembangkan melalui pembahasan pada bait-bait berikutnya dari Bodhisattva-maṇi-āvalī, misalnya dengan menghindari sepuluh ketidakbajikan dan menghindari kemelekatan terhadap apapun yang kita miliki saat ini.

Para peserta dari pusat pembelajaran Dharma di Kadam Choeling Bandung tengah mengikuti sesi pengajaran Dharma

Hari Kedua

Pada hari kedua, sesi kembali dibuka dengan puja bersama, kali ini dengan Puja Pujian Dewa-Dewi Tusita (Gahden Lha Gyama).  Setelahnya, Guru Dagpo Rinpoche memulai pengajaran Dharma dengan mengingatkan kita akan makna dari kehadiran kita di dunia saat ini. Sejak momen kita pertama kali berada dalam kandungan, kita secara perlahan telah berjalan menuju kematian. Kita juga sering kali hanya menghabiskan waktu kita untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kemudian, kita tak lagi mengingat Dharma ketika memasuki usia lanjut. Kita harus merenungkan dengan baik-baik betapa terbatasnya waktu yang kita miliki untuk praktik Dharma. Guru Dagpo Rinpoche juga mengingatkan kita untuk memeriksa apakah Dharma yang diajarkan telah selaras dengan batin kita. 

Puja Gahden Lha Gyama dalam membuka sesi pengajaran Dharma

Sesi pengajaran kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai bait-bait dalam Bodhisattva-maṇi-āvalī. Beberapa poin penjelasan oleh Guru Dagpo Rinpoche meliputi hal-hal yang harus kita perhatikan berkaitan dengan klesha. Kita harus belajar untuk menundukkan kesombongan dengan merenungkan kesunyataan. Ketika menyadari bahwa kualitas yang kita miliki saat ini tidak terlepas dari peran banyak makhluk, kita bisa menangkal keangkuhan. 

Ketika menghadapi kesulitan, kita juga diajarkan untuk merenungkan sumber utama dari ketidakbahagiaan yang kita alami. Dengan belajar, kita mengetahui bahwa orang yang bisa menyakiti dan menempatkan kita dalam posisi saat ini tak lain adalah diri kita. Jika kita bisa menghayati hal ini, kita akan berupaya menghindari ketidakbajikan sehingga batin kita tetap kuat sekalipun jasmani kita tengah diterpa masalah. 

Kita juga diingatkan oleh Guru Dagpo Rinpoche untuk menyadari bahwa sikap merasa bahwa diri kita adalah yang paling unggul adalah tanda kemelekatan terhadap diri. Kita juga harus belajar untuk waspada dan mengamati kesalahan kita ketika kemalasan atau sikap menunda-nunda melakukan hal bajik muncul. Hal penting lain yang dijelaskan dari teks ini adalah berkaitan dengan menerapkan disiplin. Disiplin adalah hal yang penting untuk mengetahui mana hal yang harus dilakukan dan mana yang harus dihindari.

Guru Dagpo Rinpoche juga memberikan nasihat penting sehubungan dengan cara kita bersikap terhadap Dharma. Jangan sampai kita mengkritik Dharma karena perbedaan tradisi seperti membedakan Dharma dari kendaraan kecil maupun kendaraan agung, atau teks Sutra maupun Tantra. Kita harus berhati-hati agar kita tidak membeda-bedakan ajaran karena pada dasarnya, semua Dharma adalah cara untuk mencapai pencerahan agung yang tak tertandingi. 

Di akhir sesi pengajaran, Guru Dagpo Rinpoche juga berpesan mengenai pentingnya berupaya sebisa mungkin untuk menerima Dharma dan mempraktikkannya. Jika kita dapat praktik dengan baik, kita juga akan memperoleh hal yang baik dalam kehidupan saat ini dan berikutnya. Oleh karena itu, terus melanjutkan praktik adalah hal yang didorong oleh Guru Dagpo Rinpoche.

Seusai sesi pengajaran, Y.M. Biksu Bhadra Ruci mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Guru Dagpo Rinpoche yang telah membimbing umat di Indonesia, terutama Kadam Choeling Indonesia, hingga bisa menjadi komunitas seperti saat ini. Guru Dagpo Rinpoche adalah sosok dengan jasa yang luar biasa besar dalam mengembalikan Dharma ke tanah air. 

Selengkapnya mengenai perkembangan ajaran Dharma di Nusantara dan peran Guru Dagpo Rinpoche di dalamnya, bisa dilihat di sini.

Guru Dagpo Rinpoche membalas pesan hangat Y.M. Biksu Bhadra Ruci dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota dari pusat Dharma di KCI yang kini telah tersebar di sembilan daerah. Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada semua keluarga yang telah berperan dalam penyebaran Buddhadharma melalui pusat-pusat pembelajaran Dharma di KCI. Guru Dagpo Rinpoche secara khusus berpesan kepada para pemuda untuk melakukan praktik sebaik mungkin agar bisa membantu lebih banyak orang di masa depan. 

Suasana hangat Guru Dagpo Rinpoche ketika bertemu dengan para siswa dari pusat-pusat pembelajaran Dharma Kadam Choeling Indonesia

Terima kasih kepada Guru Dagpo Rinpoche atas kebaikan hati dan semangat tanpa pamrih yang selalu dibagikan kepada banyak orang, terutama kepada masyarakat Indonesia. Semoga Buddhadharma bisa senantiasa tumbuh di dalam batin setiap dari kita dan tetap lestari di dunia.

Teks Untaian Permata Bodhisatwa tersedia dalam Jilid 1 kitab SUMATI MAÑJUŚRĪ MAITREYA SAMUDRA ŚĀSTRA SAṂGRAHA. Selain itu, terdapat pula ulasan yang pernah Guru Dagpo Rinpoche berikan mengenai teks ini.

Untuk mendapatkan kitab ini, undang dengan mengisi formulir:

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeP9ud_TlGwlfrRkmmruPSLcvRkPvAqQKa0mvjOmpyfB5vkLQ/viewform

Persediaan terbatas.

*Kitab SUMATI MAÑJUŚRĪ MAITREYA SAMUDRA ŚĀSTRA SAṂGRAHA adalah kumpulan karya dari Guru Dagpo Rinpoche selama 30 tahun mengajar di Indonesia.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *