Mengenal Kerugian Mengejar Kebahagiaan Samsarik
Kita mengenal bahwa terdapat berbagai tingkatan untuk mencapai kebahagiaan, salah satunya adalah meraih kebahagiaan pada kehidupan yang akan datang (masih dalam samsara). Meraih kebahagiaan pada tingkat kedua ini disebut juga dengan kebahagiaan samsarik. Namun, perlu digaris bawahi bahwa orang yang mengejar kebahagiaan, meskipun tujuannya untuk terlahir di alam-alam tinggi di samsara, tidak termasuk praktisi Dharma karena kelahiran di alam bahagia di samsara sekalipun bukan merupakan kebahagiaan sejati.
Mungkin kita bisa mendapatkan kelahiran di alam yang baik, tapi berikutnya kita mungkin terlahir di alam menyedihkan. Ketika terlahir di alam yang baik, barangkali kita bisa merasakan kebahagiaan hingga tingkat tertentu, tapi secara keseluruhan kebahagiaan itu tidak stabil dan tidak bisa diandalkan.
Jebakan Kebahagiaan Samsarik
Mencapai kebahagiaan samsarik atau kebahagiaan lebih baik pada kehidupan mendatang yang masih di dalam samsara memiliki satu kekurangan utama, yaitu menghalangi timbulnya aspirasi bagi kita untuk mencapai pembebasan. Kalau demikian, berarti kita memiliki apa yang disebut “kemelekatan pada samsara secara umum/keseluruhan.” Inilah yang disebut dengan jebakan dari kebahagiaan samsarik. Terdapat dua jenis jebakan penghalang lainnya, yaitu kebahagiaan pada kehidupan saat ini saja dan halangan berupa niat untuk mengejar pembebasan pribadi dari samsara. Namun, kita tidak akan berfokus pada hal itu di artikel ini.
Selama tidak ada aspirasi untuk bebas dari samsara sepenuhnya, maka selama itu pula lah kita belum bisa mencapai pembebasan itu. Begitu kita sudah memahami ketidak-mampuan untuk diandalkan yang menjadi sifat dari kebahagiaan samsara, maka aspirasi kita terhadapnya juga akan lenyap.
Berikutnya, masih ada risiko kita melekat pada kebahagiaan-kebahagiaan samsarik secara keseluruhan, yaitu kita tidak akan pernah merasa cukup mendapatkan kebahagiaan tersebut. Semakin kita menikmatinya, semakin kita tidak puas, dan selalu mengharapkan lebih dan lebih. Semakin kita mendapatkan sesuatu, semakin kita menginginkan lebih banyak lagi. Walaupun sebagai contoh seseorang telah mendapatkan umur panjang, tidak mungkin ia bisa menikmati hidup dari awal hingga akhir. Seiring dengan seseorang bertambah tua, maka kemampuannya untuk menikmati hidup pun berkurang. Paling maksimal, kalau pun seseorang berumur panjang, ia bisa menikmati hidup selama 60 hingga 70 tahun saja.
Kebahagiaan samsarik yang kita peroleh, seperti terlahir sebagai manusia atau dewa, tetap saja tidak sebanding dengan proses kematian yang menyakitkan yang kita rasakan, penderitaan akibat proses kelahiran. Termasuk fakta bahwa waktu bagi kita untuk menikmatinya juga sangat terbatas.
Situasi seperti ini tentu tidak bisa memberikan kepuasan. Walaupun kita sudah berhasil mendapatkan kelahiran yang baik dan menikmati kesenangan-kesenangan yang ditawarkan oleh kehidupan tersebut, tapi kita justru akan memperkuat nafsu keinginan. Pada akhirnya, kita melekat pada kesenangan-kesenangan tersebut. Kalau sampai kita membiarkan timbulnya kemelekatan, maka apa yang kita lakukan sesungguhnya malah akan menciptakan sebab-sebab karma untuk terjerumus ke alam rendah.
Seperti sikap marah karena kebahagiaan yang kita peroleh menghilang, perasaan iri melihat orang lain bahagia, pikiran-pikiran buruk menganggap orang lain menghancurkan kebahagiaan kita dan sebagianya. Tentu saja itu semua bukannya tanpa konsekuensi. Tindakan fisik, ucapan, atau batin apa pun, yang didorong oleh faktor mental negatif atau kilesa, maka itu akan memicu kita menciptakan karma-karma untuk terlahir kembali di alam rendah.
Solusi Menghindari Berbagai Jenis Jebakan
Ada berbagai metode yang bisa diterapkan untuk mengatasi berbagai jenis penghalang tersebut. Namun, dari berbagai metode tersebut, kita sudah menyimpulkan dengan baik bahwa ketika kita menemui kemelekatan pada kehidupan saat ini, maka penawarnya adalah perenungan terhadap kemuliaan terlahir sebagai manusia yang bebas dan beruntung; serta perenungan kematian dan ketidak-kekalan. Salah satu faktor yang harus diatasi dalam rangka menaklukkan kemelekatan pada kehidupan saat ini adalah kurangnya keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk mencapai kemajuan dalam perjalanan spiritual seseorang.
Dengan memeditasikan kebebasan dan keberuntungan terlahir sebagai manusia, seseorang akan lebih memahami kondisi hidupnya yang sudah diberkahi dengan kebebasan dan keberuntungan. Karena sesungguhnya, perasaan tidak mampu sebenarnya merupakan suatu bentuk kemalasan, yakni kemalasan dalam bentuk rasa putus asa.
Secara tidak sadar kita seringkali di satu sisi sebenarnya merasa malas, di sisi lain kita juga membenarkan sifat malas tersebut. Contohnya dengan beralasan sudah terlalu tua sehingga tidak bisa meraih pencapaian apa pun. Tentu saja ini adalah argumen yang keliru. Walaupun mungkin Anda sudah tidak muda lagi, tetap saja Anda bisa memiliki kapasitas dan Anda bisa memanfaatkan kapasitas tersebut. Pada intinya, semua orang bisa melakukan sesuatu, seberapa besar atau kecilnya kapasitas yang dimiliki. Kalau seseorang merenungkan kualitas-kualitas yang terkandung dalam kehidupannya sekarang, yaitu kebebasan dan keberuntungannya, maka ia akan sampai pada kesimpulan bahwa dirinya memiliki kapasitas dan kemampuan, sehingga tidak perlu merasa tidak mampu.
Jadi, perenungan pada kemuliaan terlahir sebagai manusia yang diberkahi dengan kebebasan dan keberuntungan akan menghasilkan kesimpulan bahwa kita memiliki kapasitas yang besar. Kesimpulan ini pada gilirannya akan mengatasi kemalasan dalam bentuk rasa putus asa atau rasa tidak mampu. Sedangkan, perenungan pada kematian dan ketidak-kekalan merupakan penawar bagi sikap menunda-nunda praktek spiritual di kemudian hari, misalnya dengan mengatakan besok, kemudian besoknya lagi, dan besoknya lagi, demikian seterusnya.
Dikutip dari pembabaran Dharma oleh Guru Dagpo Rinpoche di Nantes, Prancis pada 30 Maret–1 April 2012
Transkrip lengka Transkrip lengkap dapat dibaca dalam buku “Kebahagiaan Universal, bagian 1”. Dapat ditemukan di sini.
Anda dapat membaca artikel tentang kebahagiaan lainnya disini.