Dasar Buddhisme

Bagaimana Cara Mengurangi Kemelekatan?


Kemelekatan adalah sesuatu yang semestinya bisa dihapuskan. Tentunya hal ini tidak bisa hilang  sekaligus dalam sekejap, akan tetapi kita harus melakukannya secara bertahap. Satu cara untuk  mengurangi atau menghilangkan kemelekatan adalah merenungkan apa yang telah didapatkan dari kemelekatan itu. Apa hasil dari kemelekatan itu? Jika dilihat dengan sesungguhnya, pasti terdapat akibat buruk dari kemelekatan itu. Dapat pula kita menganalisis dan merenungkan berapa banyak akibat negatif (buruk) dari hal tersebut. Cara lain yang juga dapat kita lakukan secara bertahap adalah merenungkan betapa indah dan cantiknya objek kemelekatan. Akan tetapi ada satu hal yang pasti terjadi yaitu suatu hari pasti kita akan berpisah atau kehilangan objek tersebut. Jika kita merenungkan  hal tersebut, maka kemelekatan kita akan berkurang.

Sebagai contoh, kita memiliki rumah yang bagus. Jika kita emiliki rasa melekat, belum tentu rumah tersebut akan bertambah  indah dan bagus. Jika rasa kemelekatan itu bisa mengurangi biaya perawatan, tentunya rasa kemelekatan tersebut sangat berguna. Namun jelas bukan demikian kasusnya. Sebaliknya rasa kemelekatan tersebut mengundang bahaya bagi kita pada saat kita harus berpisah dari rumah tersebut. Pada saat itu kita bisa mengalami pukulan batin yang sangat hebat. Sama halnya dengan rasa melekat pada seseorang. Bila dilihat, rasa melekat itu tidak akan membuat orang tersebut menjadi berumur panjang dan sehat. Sebetulnya kita juga akan mengalami pukulan batin pada saat kita berpisah dan ini pasti terjadi. Akan tetapi akan bermanfaat jika kita memiliki rasa sayang dan cinta kasih pada orang tua, anak, dan keluarga. Hal ini bermanfaat karena terdapat hal positif yang terlibat, seperti menyayangi, memikirkan keperluan mereka, dan sebagainya.

Ketika saya menjelaskan hal ini di Eropa muncul suatu pertanyaan: “Jika kita tidak memiliki rasa melekat, mana mungkin kita dapat memedulikan/mencintai mereka?” Ada dua hal yang sangat berbeda yaitu cinta kasih dan kemelekatan. Sangat mungkin bagi kita untuk memiliki cinta kasih (atau kasih sayang) tanpa rasa melekat sekalipun. Apa bedanya cinta kasih dengan kemelekatan?

Cinta kasih adalah rasa menyayangi yang bertumpu pada orang lain, memikirkan keperluan dan memedulikan orang lain. Dengan kata lain, cinta kasih sejati adalah hanya memikirkan kepentingan orang lain dan tidak memikirkan kepentingan diri sendiri. Sebaliknya, kemelekatan adalah  menggantungkan kebahagiaan diri sendiri pada orang lain, kesannya harus memiliki orang itu untuk kebahagiaan diri sendiri. Bisa juga terjadi dengan rasa melekat, kita ingin melihat orang tersebut bahagia. Akan tetapi jika motivasinya agar diri kita puas, sebenarnya ini tetap saja kemelekatan. Hal ini merupakan motivasi yang salah. Jadi jika dianalisis lebih mendalam, kita ternyata mementingkan diri sendiri bukan untuk orang lain.

Berdasarkan cinta kasih, apakah mungkin kita bisa memberi ertolongan banyak kepada orang lain sampai pada titik tanpa memikirkan diri sendiri? Kemampuan setiap orang merasakan dan memberikan cinta kasih adalah beragam. Beberapa orang hanya mampu berpikir untuk dirinya sendiri, beberapa sudah dapat berpikir (peduli) untuk orang lain, dan bahkan ada yang hanya berpikir untuk orang lain. Hal ini bukan suatu yang ekstrem dan bukan suatu yang negatif. Contohnya adalah para Buddha. Sebenarnya ini adalah sifat positif yang perlu dikembangkan secara bertahap dan tidak mungkin berhasil dalam sekejap. Bilamana kita belum mampu untuk memikirkan orang lain, maka untuk sementara waktu, pada tahap awal, kita berupaya untuk membahagiakan diri sendiri. Sambil melakukan itu, upayakan batin kita mulai memedulikan orang lain secara bertahap. Selanjutnya, upaya ini terus ditambah dan diperluas lagi untuk mencakup lebih banyak orang dan makhluk lain, sehingga pola pikir kita berubah menjadi lebih berkembang dan kokoh.

 

Dikutip dari pembabaran Dharma oleh Guru Dagpo Rinpoche di di Bali, Indonesia pada 2000.

Transkrip lengkap dapat dibaca dalam buku “Buddhisme & Kebahagiaan”.
Buku fisik ini dapat didapatkan di sini.